Masih Perlukah Karier Spesialis





Penulis : Magriza Apriansyah

Karier atau mungkin lebih dikenal dengan suatu bentuk usaha dalam rangka mendapatkan suatu hal baik profit ataupun non profit, namun hari ini karir lebih dikenal dengan dunia kerja dalam rangka bertahan hidup, mencari kemapanan dan keuangan. Dalam dunia pekerjaan pula dikenal dengan karier spesialis yaitu suatu bentuk pekerjaan terkhususkan dalam suatu bidang karena keahliannya ataupun pendidikannya yang telah menjuruskan pada hal tersebut, karier spesialis hari ini banyak sekali dijumpai pada instansi dan lembaga pemerintahan ataupun non pemerintahan sehingga kita tidak kaget lagi dengan karier spesialis. Namun yang menjadi garis bawah pada karier spesialis pada hari ini adalah masih perlukah karier spesialis tersebut diadakan oleh suatu instansi, lembaga atau organisasi, karena dalam hegemoni pada dunia waktu ini setiap orang bebas belajar pada bidang apapun, dengan beberapa perhitungan mungkin karier spesialis harus tetap diperhitungkan dalam menyelesaikan suatu permasalahan dalam bidang tertentu.

Karier spesialis berfungsi menyelesaikan suatu permasalahan pada suatu bidang tertentu, hal tersebut menjelaskan bahwa karier spesialis menjadi sebuah karateristik dari pekerjaan itu sendiri dan mencerminkan suatu bidang yang ia kuasai mungkin dari pengalaman ataupun dari pendidikan yang ia alami. Sehingga karier spesialis menjadi suatu bentuk antitesa dalam memecahkan kerancuan atau kebimbangan akar rumput yang mungkin masih bertanya “permasalahan ini dapat di selesaikan oleh siapa ?” dengan contoh dalam bidang kedokteran sudah memiliki dikotomi ilmu yang tersusun rapi, setiap dokter dengan keahlian dan pendidikan tertentu menyelesaikan pada bidang tersebut yang sudah ditentukan misal ketika orang yang sedang hamil maka akan mengecek kehamilannya ke dokter kandungan. Karier spesialis tersebut menjadi karateristik yang memecah kebuntuan akar rumput yang mungkin masih banyak pertanyaan.

Karier spesialis pula menjadi muara atau ujung sebuah keilmuan, karena bilamana kita melakukan pendekatan secara psikologi dan pendidikan maka setiap orang mungkin belajar dasar-dasar namun tidak dapat mengusai semua ilmu tersebut secara mendetail dengtan kata lain setiap orang dapat menguasai sebuah ilmu dengan keahliannya dan metode pendidikannya. Karena bilamana otak manusia dipaksa dengan sebuah ilmu yang harus dihafalkan dan diingat timbul sebuah teori bilamana menjelaskan banyak materi maka hanya dengan rata-rata (yang mungkin belum bisa menjawab sebuah permasalahan) hal tersebut malah menimbulkan efek jangka panjang. Dengan contoh dalam perkuliahan jurusan Ilmu Hukum maka dalam semester pertama kita mendapatkan penguatan azas sebagai dasar, namun setelah lulus atau bekerja dalam suatu bidang maka harus memiliki dikotomi ilmu dalam rangka menjawab pertanyaan sosial, dengan contoh pakar hukum tata negara, pakar hukum acara pidana, pakar hukum pidana dll. maka karier spesialis menjawab tantangan dengan sebuah keilmuan yang ia kuasai.

Karier spesialis membentuk atau membuka pekerjaan baru yang mungkin dapat kita rasakan hari ini, karena adanya karier spesialis tentang sebuah keahlian baru maka dapat membuka lapangan pekerjaan sehingga dapat menambah daftar pekerjaan yang dapat diikuti atau kita dapat bekerja pada bidang tersebut. Dan karier spesialis membentuk metode pendidikan baru yang membuka pula lapangan pekerjaan bagi instansi yang menjadi media pendidikan dan bagi lulusan yang nantinya mencetak karier spesialis tersebut. Dengan contoh adanya perbedaan antara pendidikan bahasa Indonesia dan Sastra Indonesia hal tersebut ilmu yang berbeda namun membentuk atau membuka pekerjaan baru, pendidikan bahasa Indonesia menjadi guru di sekolah-sekolah dan sastra Indonesia bisa menjadi penerjemah bahasa-bahasa atau bahkan peniliti tentang keilmuan bahasa.

Karier spesialis mengikuti perkembangan masa kini, dengan alasan karier sepesialis mengikuti perkembangan masa kini tentang sebuah keahlian dan suatu permasalahan yang muncul dimana banyak sekali permasalahan yang muncul seiring jaman dan kita tidak bisa diam ataupun menolak hal tersebut yang menimbulkan kerugian. Karier spesialis menjawab tantangan dan perkembangan masa kini yang begitu cepat kita banyak melihat beberapa karier spesialis yang muncul dalam sebuah instansi, lembaga dan organisasi baik di dalam pemerintah maupun di luar pemerintah. Dengan contoh pada jaman ini banyak sekali masalah yang muncul di dunia maya atau internet tentang kejahatan (tindak pidana) yang mungkin pada saat itu sulit sekali dicari pelaku dan cara pembuktiannya, maka dengan contoh sebuah institusi negara yaitu Kepolisian Republik Indonesia membuat polisi cyber untuk menyelesaikan semua permasalahan dan tindak pidana yang ada di dunia maya atau internet. Sehingga karier spesialis untuk mengikuti perkembangan jaman dan menutup segala celah yang menimbulkan faktor jangka panjang tentang kemajuan dunia.

Karier spesialis sebagai jembatan dunia baru dan perubahan, dimana karier spesialis membentuk sebuah terobosan-terobosan yang mungkin wajar pada hari ini yang membentuk sebuah kebudayaan baru atau dunia baru dan perubahan dunia yang lebih cepat. Mungkin terjadinya revolusi industri tidak jauh dari para karier spesialis yang membentuk dan menciptakan sebuah penemuan dalam rangka mempermudah kehidupan manusia. Hari ini para pakar IT yang terkhususkan pemrogaman yang membuat aplikasi yang mempermudah kehidupan manusia contoh Gojek, Dana dll. hal tersebut tidak bisa jauh oleh karier spesialis yang membentuk sebuah kemajuan dalam rangka jembatan dunia baru dan perubahan yang signifikan.

Karier spesialis membentuk pakar intelek dan kritis pada bidangnya, hal tersebut tidak bisa dijauhkan dari keahlian khusus yang terbentuk dari karier spesialis sehingga membentuk sebuah jaringan baru tentang pakar intelek dan kritis yang ada pada bidangnya. Karena pada saat ini ketika kebebasan berpendapat mulai digaungkan maka membentuk gelembung-gelembung pasar bebas bicara, hal tersebut memberikan pengaruh atau dampak karena beberapa permasalahan diberi pendapat oleh seseorang yang bukan pada bidangnya dapat memperburuk keadaan. Sehingga karier spesialis membentuk pakar intelek yang bkritis pada bidangnya dalam rangka tidak memberikan kerancuan pada setiap permasalahan.

Namun beberapa hal yang dapat di pertanyakan ulang tentang karier spesialis dalam rangka menjawab “masih relevankah karier spesialis ada ?” seperti karier spesialis yang mungkin mahal dalam mendapatkan keahliannya tersebut atau biaya pendidikan yang mahal sehingga beberapa orang belum dapat menikmati karier spesialis tersebut. Karena pada kenyataaanya di Indonesia sendiri mendapatkan karier spesialis dengan metode keprofesian masih mahal sekali dijangkau oleh akar rumput. Selanjutnya karier spesialis membentuk pengkultusan yang terlalu besar kepada sebuah profesi sehingga proses pendidikan yang tidak melalui metode keprofesian dinilai tidak mampu menjawab tantangan dan permasalahan. Karier spesialis pula menciptakan jurang antara si kaya dan si miskin karena kembali lagi pendidikan keprofesian begitu mahal di dapatkan.

Karier spesialis menciptakan kubu diantara keahlian dan kemampuan seseorang dengan contoh orang yang belum mengalami sekolah keprofesian namun sudah lulus dalam pendidikan yang menjadi syarat sekolah keprofesian dinilai tidak mampu menyelesaikan sebuah permasalahan padahal mungkin juga orang sudah lulus sekolah namun belum sekolah profesi sebagai karier spesialis dapat juga menyelesaikan sebuah permasalahan yang ada. Yang selanjutnya adalah karier spesialis di dalam pendidikan atau pemerolehan keahliannya dinilai ambigunya sistem birokrasi tentang langkah-langkah yang dilakukan secara bertahap yang dapat memakan waktu. Sekolah keprofesian yang membentuk karier spesialis yang setiap orang tidak dapat porsi untuk melaluinya dengan alasan beberapa sekolah profesi memiliki kuota sehingga hanya beberapa orang yang dapat diterima, sekolah profesi yang mungkin masih sedikit di Indonesia, sekolah profesi yang belum memiliki independensi dekat sekali dengan kepentingan-kepentingan.

Beberapa karier spesialis yang belum dapat diterima oleh beberapa orang di Indonesia karena terganjal beberapa alasan dengan contoh yaitu pakar filsafat teologi (yang mengkaji tentang ketuhanan) dll. karier spesialis pula dinilai orang yang dapat merusak sebuah tatanan karena yang tahu akan tentang bidang tersebut adalah orang yang mengetahu tentang hal itu sehingga dapat merusak tatanan tersebut (oknum). Beberapa hal yang mungkin penulis berpendapat tentang bahan pembanding yang menjawab tentang “masih perlukah karier spesialis ?”.

Komentar

Postingan Populer